Diklat khusus tersebut mempelajari tentang X-ray, explosive detector, dangerous goods, negotiation dll. Aviation security mendapatkan pendidikan tentang negosiasi dimaksudkan agar jika terjadi suatu masalah seperti delay pesawat yang mengakibatkan penumpang menjadi ribut dan marah avsec harus menghadapinya dan berusaha menenangkan para penumpang yang marah akibat keterlambatan pesawat tersebut dan juga harus sabar menerima caci maki dari pengguna jasa tersebut, dihadapi dengan kepala dingin.
Ternyata tugas security dibandara tidaklah sesimple seperti yang kita bayangkan. Banyak aspek yang harus diperhatikan terlebih lagi aviation security terikat oleh regulasi internasional yang ketat. Selain itu avsec juga harus memahami berbagai macam karakter dan sifat para pengguna jasa bandara dan harus dapat menyelesaikan konflik para pengguna jasa bandara yang tidak menaati peraturan dengan sebaik-baiknya. Belum lagi jika ada barang-barang bawaan penumpang yang dapat membahayakan keselamatan penerbangan avsec juga harus siap sedia untuk mengatasinya. Resiko nya juga besar seperti dimaki-maki , dipukul bahkan dilaporkan oleh pengguna jasa bandara itu sendiri.
Seperti contoh kasus di medan seorang penumpang terdeteksi membawa pisau dalam tasnya tapi sang penumpang malah memfitnah avsec dia melaporkan kepada polisi bahwa telah dipukul oleh avsec tersebut padahal yang terjadi sebaliknya si penumpang yang memukul kepala petugas avsec itu.
Tugas utama seorang avsec itu sangat berat yaitu menjamin keselamatan setiap penumpang baik di udara maupun di darat, kegiatan yang dilakukan juga telah sesuai dengan undang-undang tapi masih banyak pengguna jasa yang belum memahaminya sehingga pemukulan dan penghinaan masih sering didapatkan oleh seorang petugas aviation security.profilteguh.blogspot.com